THE HIGHEST AND BEST USE ANALYSIS
I. Pendahuluan
Menurut Sugiama (2019), jika sebuah perusahaan pengembang memilki rencana mengoptimisasi aset lahan kosong yang berlokasi di pusat kota, maka perusahaan tersebut membandingkan secara kritis berbagai pilihan yang paling menguntungkan. Perlu dilakukan analisis optimasi aset dan analisis HBU (The Highest and Best Use Analysis).
II. Pengertian The Highest and Best Use Analysis
Menurut Sugiama (2013), "The Highest and Best Use Analysis adalah sebuah alat yang ditujukan untuk mengukur derajat potensi penggunaan dan pemanfaatan aset yang tertiggi dan terbaik didalamnya meliputi 1) analisis aspek legal aset, 2) analisis fisikal aset, 3) analisis aspek pemasaran, 4) analisis finansial, dan 5) analisis tingkat produktivitas pemakaian aset bersangkutan". Tujuan analisis HBU digunakan untuk mengetahui pengembangan penggunaannya tertinggi dan terbaik. Analisis HBU dapat digunakan untuk:
1. objek yang belum dibangun (misal tanah kosong)
2. objek yang sudah dikembangkan (misal lahan yang sudah dibangun)
Analisis HBU dilakukan oleh penilai untuk menggambarkan estimasi nilai properti, baik lahan, bangunan atau objek lain yang melekat diatasnya. Teori dan konsep dasar HBU:
1. Aspek legal aset
2. Aspek fisikal aset
3. Aspek pemasaran
4. Aspek finansial aset
5. Aspek produktivitas maksimum aset
Ada lima aspek dalam HBU :
1. Aspek legal
2. Aspek fisik
3. Aspek pemasaran
4. Aspek keuangan
5. Aspek produktivitas maksimum.
Proses analisis HBU dapat dilihat dalam gambar berikut.
Gambar 1 Proses Umum HBU Analysis (Sugiama, 2013)
Gambar2 Proses Umum HBU_Plus Analysis (Sugiama, 2013
Lebih lanjut Sugiama (2013), menerangkan bebrapa hal yang perlu di perhatikan dalam menganalisis aspek-aspek dalam HBU Analysis, yaitu :
1.
Analisis
Aspek Hukum
A.
Menganalisis
pemenuhan aspek legal/hukum aset ybs. Misal utk lahan surat bukti kepemilikan
areal tanahnya:
Sertifikat Hak Penguasaan
Sertifikat atau surat-surat tanah hak lainnya
Surat-surat bukti pembebasan tanah berikut surat tanah sebelum dibebaskan
Surat-surat tanah yang bermasalah
Berita acara pengesahan tanah dan surat-surat perjanjian penyerahan penggunaan
bidang-bidang tanah kepada pihak ketiga (instansi pemerintah, lembaga non
departemen dan perusahaan swasta)
Surat-surat perjanjian dan pengembangan tanah dengan pihak ketiga (BOT,
disewakan dll)
B.
Mempelajari
dan mengadakan pemeriksaan peta-peta rincian dari masing-masing areal tanah
kawasan, meliputi batas-batas areal tanah melalui plotting, gambar situasi atau
surat-surat ukur setiap bidang tanah serta bidang-bidang tanah yang bermasalah
pada areal bersangkutan
C.
Mempelajari
status tanah yang tersedia, peruntukkan tanahnya sekarang dan peruntukkan
tanahnya menurut regulasi tata ruang
D.
Mempelajari
pemasalahan hukum yang berlangsung atas tanahtanah yang bermasalah
E.
Analisis
yuridis mengenai penyelesaian tanah-tanah bermasalah
F.
Tinjauan
aspek hukum dalam penerapan estate management dalam rangka pengelolaan tanah
pada areal kawasan.
2.
Analisis
Aspek Fisik
Khusus untuk analisis asepk fisik lahan
dan bangunan: sbb. Penilaian aspek fisik aset (tanah dan bangunan) adalah
rangkaian identifikasi, analisis, dan interpretasi atas kondisi fisik tanah
yang mempengaruhi pada nilai aset (lahan dan bangunan) sebagai OP. Ilustrasi beberapa faktor penting untuk
penilaian aspek fisik lahan antara lain:
1)
Bentang
alam
2)
Bentuk
lahan
3)
Kontur
lahan
4)
Peruntukkan
lahan
5)
Derajat
eksploitasi lahan
6)
Jenis
penggunaan/pemanfaatan
7)
Kandungan
hara lahan.
3.
Analisis
Aspek Pemasaran
A.
Menganalisis
aspek pemasaran khususnya untuk memasuki kebutuhan pasar dan persaingan
B.
Beberapa
variabel utama yang perlu dianalisis dalam aspek pemasaran:
Ø STP (segmenting-Targeting-Positioning)
Ø Marketing mix
(bauran pemasaran)
Utk manufaktur, marketing mix 4P
Utk jasa, marketing mix 7P
Utk pariwisata, marketing mix 8P
4.
Analisis
Aspek Finansial
Hasil perhitungan kriteria investasi
merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara
total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk
present value selama umur ekonomis.
ü Prakiraan benefit
(cash in flows) dan prakiraan cost (Cash out flows) merupakan alat kontrol
dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek.
ü Hasil perhitungan
kriteria investasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan penanaman modal.
ü Kriteria investasi
yang dapat digunakan: NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C
ü Keputusan yang
timbul dari hasil analisis:
1.
menerima
atau menolak,
2.
memilih
satu atau beberapa proyek, atau
3.
menetapkan
skala prioritas dari proyek yang layak.
5.
Penilaian
Aspek Produktivitas Maksimum
ü Produktivitas
berarti perbandingan antara output dengan input, atau tingkat kemampuan aset
tersebut menghasilkan penerimaan bagi organisasi/perusahaan yang dibandingkan
dengan sejumlah korbanan yang dikeluarkan.
ü Tingkat
produktivitas tentu ada batas tertinggi yang dapat dicapai atas penggunaan aset
bersangkutan, cerminan capaian tertinggi dari aset itulah yang disebut dengan
produktivitas maksimum.
ü Ada beberapa unsur
dan kriteria yang perlu diperhitungkan dalam analisis aspek produktivitas
maksimum di antaranya: a) Kecukupan modal, b) NPV positif dan terbesar, c) IRR
positif dan terbesar, d) Pay back period paling cepat, d) Benefit and cost
ratio atau B/C Ratio terbesar dan >1, e) ROI atau ROE terbesar dan >1, f)
analisis kesesuaian dengan kelayakan fisik dan peraturan.
III. Beberapa Istilah Penting
Ada beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain (Sugiama, 2019):
1. Optimasi Aset. Optimisasi aset
adalah upaya untuk menjadikan aset agar memberikan pilihan paling tinggi dan
paling baik dengan proses dan metode tertentu agar mencapai kesempurnaan,
berfungsi penuh atau epektif.
Gambar 3 Optimization of Physical Asset Management Processes
(Sumber: Simflifikasi dari Carabtekniva 2016 dalam Sugiama, 2019)
2. Optimasi Aset. Optimasi aset adalah rangkaian kegiatan, tindakan, proses, atau cara-cara
agar sebuah rancangan, sistem, atau keputusan yang telah ditentukan berfungsi
sempurna, lengkap, atau efektif sesuai rencana atau harapan.
3. Aset Optimal. Aset optimal adalah aset yang dikelola dengan strategi dan cara paling
baik atau terepektif
4. Aset Optimum. Aset optimum adalah aset yang dikelola telah mencapai tingkat atau
jumlah tertentu dengan strategi dan cara paling baik atau terepektif.
5. Maksimum. Maksimum atau maximum berarti jumlah atau tingkat tertinggi yang
memungkinkan dapat dicapai, atau the
highest number or amount that is possible or allowed, sedangkan optimum
capaian yang diraih hingga sumberdaya yang tersedia habis
6. Minimum. Minimum, berarti jumlah paling rendah yang dapat dicapai atau the lowest number or amount that is possible
or allowed.
Gambar 4 Asset Management System yang ditujukan untuk Optimasi
Penghantaran Kinerja Aset Fisik
(Sumber: Fogel, 2016 dalam Sugiama, 2019).
Tabel 1
Bentuk-bentuk Infrastruktur Sosial , Ekonomi dan Lingkungan
Sumber: Sugiama, 2019
Gambar 5 The Maintenance Continous Improvement Loop
(Sumber: Campel, 2011:53 dalam Sugiama, 2019)
Daftar Pustaka
Sugiama, A. Gima. 2019. Kebutuhan Investasi dan Optimasi HBU. Prosiding Materi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Aset. Politeknik Negeri Bandung.
Sugiama, A. Gima. 2019. Introduksi HBU. Prosiding Materi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Aset. Politeknik Negeri Bandung.
Sugiama, A. Gima. 2019. Introduksi HBU. Prosiding Materi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Aset. Politeknik Negeri Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar